Halaman

Kamis, 17 Oktober 2013

Subyek Atau Obyek



Pernah merasa teramat sakit sebelumnya ???

So Bad ...

Bukan karena ketusuk duri, ato luka karena pisau dapur, tapi karena hal kecil, sangat kecil...terlalu kecil mungkin, bahkan saking kecilnya sampai kita malu sendiri buat ngomongnya. Tapi hal itu terlalu penting buat kita, mungkin se-sederhana buat diarepin dijawab sama orang yang kita sayangi. Se-sederhana itu, bukan karena kita mimpi punya mobil mewah dan gak bisa ke beli!!!

Pernahkah kalian ngerasa capek? Capekkk sekali... bukan karena lelah berlari dikejar anjing, ato diteriakin maling jemuran, tapi emang karena track lari kita yang gak pernah punya ujung. Dan seumur hidup kita bisanya cuman berlari, sama sekali gak ada kemajuan. Bahkan mungkin justru yang ada di garis finish adalah orang terdekat kita yang kita sayangi. Yang kita harapkan...bukan karena harta, tapi sekedar berbicara lirih...sedikit, gak usah mengucapkan kata cinta, tapi cukup sedikit berpura-pura kalau kita... teramat berarti buat mereka ??? (ngarep)

Pernah nggak saat suatu waktu kita mendapatkan moment kecil? Sekecil abu? Bukan karena dihancurin atau dipecahin...bukan..., tapi karena buat orang yang kita cintai, kita seperti gak terlihat! Kita menjadi tidak terlihat diantara tumpukan gadget dan kepentingan teman komunitas...bla...bla...bla...dan baru kita disaat yang bersamaan, orang-orang menjadi fokus sama kita. Disaat kita makan, kita berpikir makan kesukaan mereka, disaat dunia berteriak, kita setengah mati berusaha agar mereka tidak terganggu. Disaat ada orang yang ingin menjatuhkan mereka, kita menjadi martir dan tameng tanpa ada yang meminta...ikhlas...tidak berlebih. Cukup sepantasnya orang yang punya perasaan terhadap orang lain. Cukup selayaknya manusia kok..., karena hewan saja otomatis bisa melakukan itu!!!

Pernahkah kita merasa sakit...sangat sakit...dan kita membiarkan orang berkata apapun tentang kita, karena kita mencintai sumber-sumber penyakitnya!!

Pernahkah kita bertanya-tanya, tidakkah telinga kita lelah karena terus menerus mereka yang seharusnya bekerja, sementara mulut kita akhirnya jarang dikasih kesempatan untuk bekerja.

Pendengar....

Tidak didengar...

Olahraga terbanyak yang sering mulut kita lakukan adalah tersenyum.

Kalian yang lagi baca coretanku...Coba kita tanya pada diri kita masing-masing!! Siapakah kita sebenarnya?

Sebagai subyek/pelakukah...atau hanya sebatas obyek/korban??