Yupp…sore ini di Bali aku duduk sendiri diruang kerjaku, karena kebetulan istri dan jagoan kecilku pas mudik ke Jawa Tengah…sekalian persiapan untuk melahirkan nanti, alasannya biar deket sama saudara dan ibu kalo pas repot nyiapin ritual2 kelahiran anakku yang ke-3 kata istriku…mmmm…maklum suami yang baik jadinya tinggal mengamini aja hehehehe…
Lepas dari semua itu aku iseng buka FB, Twitter, timeline temen2, termasuk baca statusku yang lama-lama…lempar topik, baca koment temen2…update status di komunitas smadabio yang kemarin baru aku buat.
Sampai aku sadar akan sesuatu…bahwa suka gak suka, mengakui atau tidak, aku…kita semua baru ditinggalkan Ramadhan. Ya Ramadhan telah berlalu digantikan oleh Syawal yang kental dengan silaturrahim dan persaudaraan, gak luput dari itu aku pas juga ngeramein reuni kecil2an bareng teman2 masa SMA ku….mmmm…suasana agamis yang melingkupi Ramadhan rasanya memang sulit dilupakan, dan memang demikianlah seharusnya sikap setiap muslim saat berpisah dengan Ramadhan. Sedih dan selalu merindukan hadirnya bulan penuh berkah itu dipersiapkan Allah SWT secara khusus dan berulang setiap tahunnya bagi kaum mukmin agar mereka menjadi kaum bertaqwa. Ya Rabb…moga saja tahun depan qt semua masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan lagi…biar bisa reunian sama temen2 lagi…biar bisa makan ketupat…opor…sate…kue nastar lagi….biar bisa belajar ngerem makan berlebihan dan perut gak buncit macem sekarang huffttt…biar bisa dapet THR dari kantor lagi …biar bisa …biar bisa …biar bisa……amien :)
Bicara tentang kesalehan sosial, sikap memaafkan orang lain dari kesalahannya dapat disebut sebagai jalan dan pintu menuju hubungan antar individu yang harmonis dan baik. Mindset diri untuk memaafkan orang lain, akan membimbing kita untuk berperilaku santun, lembut, penuh penghargaan, bahkan terhadap orang yang pernah berbuat kesalahan atau aniaya terhadap dirinya sekalipun. Aku sadar bahwa setiap manusia adalah makhluk lemah penuh salah dan khilaf, karena itu kita perlu memberikan maaf sebagaimana Tuhan telah berlaku sebagai Ghafur Rahim (Maha Pengampun dan Penyayang) terhadap kesalahan hamba-hambaNya.
Bukan berlagak sok tahu … sekedar melempar pemikiran bahwa menurutku hidup tanpa permaafan hanya melanggengkan derita psikis yang berawal dari sikap permusuhan dan keinginan mengalahkan. Biasanya sikap dan keinginan ini tanpa disadari berlatar belakang amarah, suatu emosi yang menghabiskan energi mental dan melanggengkan stresss kata “Oma Irama”. Tanpa memaafkan, seseorang akan terpenjara dalam keinginan berbalas dendam. Yang menginginkan si bersalah menderita atas nama keadilan instinctual (buka kamus : mode on) hehehe…. So akibatnya, ia terikat rantai derita, berbalut kekerasan yang tiada putusnya. Makanya rantai derita itu mesti diputus oleh sikap memaafkan.
Perlu pula digarisbawahi bahwa dalam memaafkan tidaklah harus mengesampingkan hak-hak kita, baik sebagai pribadi maupun sebagai unit sosial. Memaafkan bukan mengabaikan rasa keadilan begitu saja. Dalam memaafkan, kita tetap dapat menuntut hak yang menjadi bagian kita dan tidak membebaskan si bersalah dari tanggung jawabnya.
Upaya untuk memaafkan adalah satu langkah dalam bersilaturrahmi, tetapi perlu dilanjutkan dengan upaya-upaya aktif. Upaya menjalin hubungan kekerabatan dan persaudaraan (silaturrahim) harus dilakukan untuk menjemput rahmat Allah dan berkah kehidupan, dan menghindarkan murkaNya. Janganlah kita sampati disebut qati’ tetapi mudah-mudahan menjadi wasil (penyambung). Makanya aku cukup bersyukur acara reuniku kemarin bisa terlaksana meski sederhana…karena silaturahmi itu sudah kukerjakan…karena maaf juga tlah kuucapkan…so tinggal upaya2 aktif lainnya…(ditunggu!!! : Malaikat disebelahku bicara)
Dari sini aku mulai tersadar bahwa memaafkan adalah proses yang panjang dan tidak mudah. Tetapi kita harus tetap melakukan demi terjaganya hubungan silaturrahim. Memaafkan adalah sarana ”pembebasan” diri. Kalian semua mau kan? Wallahu a’lam. :)
Sadarku dari renungan Ramadhan, maaf dan silaturahmi…karna tanpa terasa kopi darurat yang aku buat sudah mulai terasa dingin karena kebanyakan ngelamun…merenung..whatever itu!!! Tapi namanya saja darurat jadi tetep saja aku sruput…paitttt :(
Coretan kecil : 1 minggu setelah lebaran 2011
IwanS