Halaman

Jumat, 30 September 2011

Generasi

Here I am … duduk sore istirahat setelah 2 kali putaran mengelilingi lapangan renon, hobi baru … jogging…!!! Gak ada tujuan apa-apa sih sekedar ingin sehat aja…gak harus perut berkotak-kotak atau lengan jadi mecungul berotot. 
Sampai beberapa saat kemudian aku tersadar, beberapa hari lagi jagoan kecilku Enver mau berulang tahun. Ya…ulang tahun yang kedua…jagoan kecilku mulai tumbuh, dia sudah mulai ngerti mana makanan enak!!, dia sudah mulai ngerti untuk menolak sesuatu yang gak membuatnya merasa nyaman!!, dia sudah mulai ngerti bahwa hidupnya bukan hanya lingkup ayah dan bundanya saja…!!! Dia mulai ngerti kalo bermain itu sangat mengasyikkan…dia mulai mengerti…

Ya…belakangan ini aku lagi sering diem…mungkin karena jauh sama jagoan kecilku, mungkin udah kelamaan gak ngobrol deket sama istri…mungkin juga udah kangennn banget sama putri kecilku yang sudah mulai menginjak dewasa “Nada”…!! 
Becermin dengan usia putra kecilku Enver yang mulai bertambah ,sesekali aku liat mata orang disekelilingku saat mereka gak sadar kalo sedang aku perhatiin, saat itulah mereka tidak bisa bersembunyi. Pandanganku mulai ngeliat ke sebelah, ada preman parkir, biasanya aku akan berpikiran dari mukanya, orang ini nyolotin, keras bahkan kadang seenaknya ngatur parkiran, Sampai beberapa menit kemudian setelah itu aku nangkep dia dalam keadaan bengong ,dan dia gak sadar aku ngeliatin mata dia. Than I realize sesuatu … ada sesuatu di matanya yang keras dan sedih bersamaan .
Than aku pun sadar mungkin dia juga tidak pernah bermimpi bahwa sampai umur 50 dia hanya mentok menjadi seorang preman parkiran. Ada sesuatu yang baik di dasar matanya. Semua orang itu terlahir baik, tidak jahat , dan semua orang punya keinginan tinggi dari kecil. Beberapa saat kemudian , aku pun kembali menyapu pandanganku di lapangan renon, dan kali ini yang aku liat adalah orang gila, nyaris telanjang , lagi jalan kaki di tengah lapangan. Entah apa yang bikin aku seperti tersedot untuk ngeliat mata dia, dan aku pun ngeliat hal yang sama. Dia orang baik. Somewhere dalam mata dia, dia orang baik!!!
Aku sadar anak-anakku kini telah mulai punya keinginan, mereka punya cita-cita…entah Nada mungkin ingin menjadi dokter, artis, guru…whatever itu atau Enver mungkin besok dia ingin menjadi pilot, programmer, pengusaha…apapun itu juga, anak-anak ku…anak-anak kita semua yang mulai tumbuh mulai bermimpi. Dan pastinya dia tidak pernah berharap untuk jadi gila suatu hari diumur tuanya. Sampai akhirnya aku mulai menarik kesimpulan untuk mencoba gak menilai orang dari yang terlihat diluarnya saja.
Semua orang itu baik pada dasarnya. Para penjahat atau siapapun itu istilah nya …Ya, mereka buat salah . Dan mereka harus bertanggung jawab sama apa yang mereka lakukan … tapi aku berani yakin tidak ada diantara mereka yang waktu kecil bertekad untuk jadi penjahat . Ya, keadaan , ya mereka tidak kuat iman. Tapi itu pilihan mereka. Pernahkah kita berpikir bahwa banyak orang yang mengalami sesuatu tanpa pernah ada kesempatan untuk memilih ? Banyak !!!
Enver, Nada dan semua anak-anak kecil dibumi ini adalah sumber motivasi, sumber inspirasi dalam setiap gerak langkah kita orang tua.  Ketika muncul pertanyaan pada kita orang tua untuk siapakah kita bekerja, jawaban yang paling sering terdengar adalah “Buat/demi anak-anak”..  hal lain yang muncul menjadi penyemangat kita dalam mewujudkan ide dan cita-cita. 
Jangan pernah lelah….!!! Aku dan kita semua orang tua…jangan pernah lelah untuk terus tanpa bosan dan berusaha menyiapkan generasi-generasi mandiri…generasi-generasi kreatif…generasi-generasi jujur…generasi-generasi tegas dan berani… generasi-generasi terbaik buat bangsa dan agama kita…untuk kesekian kalinya aku menyemangati diriku sendiri dan para orang tua untuk tidak lupa…bahwa setelah aku masih ada Nada…masih ada Enver…masih ada banyak anak-anak kecil generasi penerus lainnya. Tetap berdoa…karena semua diawali baik…semoga sampai saat mereka bisa mewujudkanya akan tetap dalam pondasi baik…karena mereka anak-anak kita…!!!
Jam 6 sore…lelahku mulai hilang, waktunya pulang… J

Coretan kecil : Selamat Ulang Tahun Jagoan kecilku Enver Zayan Ramadhani Sulistiono, 2 tahun (September 20, 2011)
IwanS

Gadis & Jagoanku


Safana Nada Firdaus Sulistiono, anak gadisku yang pertama lahir hari Selasa Pon, 2 April 2002 (Aries) pagi hari yang pekat dengan hujan begitu derasnya mengiringi datangnya Shubuh dan kehadiran nya di bumi Allah SWT. Nama yang dimilikinya memiliki arti “embun penyejuk dari surga” doa dan harapanku…gadis kecilku ini kelak bisa menjadi seorang anak yang sholehah yang bisa memberikan kesejukan untuk semua orang disekitarnya…dengan iman islam yang dimilikinya. Apapun latar belakang peristiwa masa lalu orang tuanya, nama yang kuberikan pada gadisku bisa menjadi doa untuk nya dan orang-orang disekitarnya…amienn. 

Safana "Sejuk, penyejuk"
Nada "Embun"
Firdaus "Nama surga"



Enver Zayan Ramadhani Sulistiono, ya…ini jagoanku yang pertama lahir dihari Minggu Manis pas syawal selesai Sholat Idul Fitri tanggal 20 September 2009 (Virgo). Nama yang kuberikan aku ambil dari nama seorang panglima perang muslim dari Turki yang gagah berani dan nama itu sendiri memiliki arti “cahaya terbaik di bulan Ramadhan”. Aku beri nama itu karena aku dan istri saat Ramadhan datang tahun tersebut…kami benar-benar menjalani semua ibadah Nya dengan kesejukan, damai tanpa kurang satu apapun…dan kami yakin jagoanku ini hadiah Lailatul Qadar  dari Rabbi untuk kami sekeluarga. Semoga akan terus menjadi cahaya terbaik untuknya…dan untuk orang-orang tercinta disekitarnya….amienn.

Enver "cahaya,gagah"
Zayan "terbaik"
Ramadhani "Bulan Ramadhan"




Edsel Zia Rabbani Sulistiono, jagoanku nomor 2 ini lahir di hari Minggu Pon, 15 Januari 2012 (Capricorn). Nama yang kuberikan memiliki arti yang hampir mirip dengan kakaknya Enver, gak jauh-jauh dengan "cahaya" yang arti nama lengkapnya “kaya akan cahaya ke-sholehan karena Allah SWT”. Harapanku sebagai ayah dan bundanya sama halnya dengan harapan dan doa orang tua lainnya kelak masa tumbuh kembang anakku ini akan menjadi manusia yang berpegang teguh dengan Iman Islam yang kokoh karena semata-mata Allah SWT, bukan karena hal yang berbau keduniawian....amienn.


Edsel "kaya,makmur"
Zia "cahaya"
Rabbani "semata2 karena Allah SWT"




Coretan kecil : untuk anak2 ku tercinta :)
IwanS

Rabu, 28 September 2011

Jihad Atau Jahat ?

Tanpa punya maksud membuat statement yang menggurui, atau merasa sok tahu dengan keadaan yang saat ini terjadi, meski aku bukan apa-apa!! …tapi jelas-jelas aku juga punya rasa bahwa dengan berjalannya waktu dogma yang aku yakini sudah semakin banyak dipelintir. Entah berapa banyak lagi nyawa tanpa dosa harus dikorbankan dengan tameng “Agama”. Entah berapa banyak lagi generasi-generasi muda labil menjadi martir dari sebuah kepentingan yang katanya beralaskan “Jihad”. Dan entah berapa lama lagi orang-orang yang dikatakan pemimpin negara ini mau sedikitttt saja untuk tidak selalu berorientasi pada kursi-kursi kekuasaannya belaka…karena rakyat sudah sekarat… karena rakyat sudah lamaaaa…sekali menunggu. Kapan ??

Chanel TV aku tekan dari angka 1, 2, 3, 4, 5, 6….dst dan berita bom itu tersiar kembali, hufftttt damn …lagi !!! Ya Rabb …apa benar ada jalan pintas menuju sorga???!! Ya Rabb… apa benar dengan “berani mati” itu sudah menjamin mereka bisa berjalan lepas melewati shirat Mu???!! Ya Rabb…apa benar dengan jalan menghancurkan mahlukmu yang lain, ada jaminan untuk mereka mati bersanding dengan bidadari-bidadari Mu nanti.

Konyol !!!
Argggghh….

U know what !!, mungkinkah ini semua terkait dengan isu ketidakadilan ekonomi ?? Kalo memang itu benar maka pelaku-pelaku yang mengaku jihad itu pasti orang-orang miskin di negara ini yang digusur rumahnya hampir setiap saat, para pedagang kecil pinggir jalan yang kerap menjadi incaran petugas Satpol PP, para pelacur yang selalu ditangkapi oleh polisi, dsb.

Nyatanya tidak!!! Yang melakukan bom bukanlah kalangan yang selama ini menjadi korban ketidakadilan itu, yang melakukan bom bunuh diri itu adalah orang-orang yang telah mengalami indoktrinasi tertentu, doktrin agama yang salah kaprah yang disebut “Jihad”. Yang melakukan bom bunuh diri selama ini bukanlah orang-orang yang miskin, tetapi kalangan terdidik dari kelas menengah yang punya duit.  Whatever …terorist is “mother fucker”

Semoga…dan semoga… pemimpin negeri ini bisa menyelesaikan carut marutnya permasalahan bangsa, dan para ulama bisa bersatu untuk ikut berjuang dengan dakwahnya yang damai, arif dan penuh keteduhan untuk kepentingan seluruh ummat…karena aku tahu betul agamaku…that’s….Islam itu damai.

Aku bukan siapa-siapa …

Aku hanya berharap, aku…dan semua menyadarinya bahwa tanpa membunuh itu indah, tanpa melukai itu indah, tanpa pertengkaran itu indah, tanpa permusuhan  itu indah…dan hidup kita ini indah…dengan sebaik-baiknya perjuangan!! Karena “berani hidup” itu adalah langkah awal jihad yang sebenarnya.

So... now kamu bisa simpulin sendiri, teror bom itu Jihad atau Jahat?


Catatan kecil : Renungan teror bom
IwanS

Minggu, 11 September 2011

Ramadhan, Maaf dan Silaturahmi

Yupp…sore ini di Bali aku duduk sendiri diruang kerjaku, karena kebetulan istri dan jagoan kecilku pas mudik ke Jawa Tengah…sekalian persiapan untuk melahirkan nanti, alasannya biar deket sama saudara dan ibu kalo pas repot nyiapin ritual2 kelahiran anakku yang ke-3 kata istriku…mmmm…maklum suami yang baik jadinya tinggal mengamini aja hehehehe…

Lepas dari semua itu aku iseng buka FB, Twitter, timeline temen2, termasuk baca statusku yang lama-lama…lempar topik, baca koment temen2…update status di komunitas smadabio yang kemarin baru aku buat.

Sampai aku sadar akan sesuatu…bahwa suka gak suka, mengakui atau tidak, aku…kita semua baru ditinggalkan Ramadhan. Ya Ramadhan telah berlalu digantikan oleh Syawal yang kental dengan silaturrahim dan persaudaraan, gak luput dari itu aku pas juga ngeramein reuni kecil2an bareng teman2 masa SMA ku….mmmm…suasana agamis yang melingkupi Ramadhan rasanya memang sulit dilupakan, dan memang demikianlah seharusnya sikap setiap muslim saat berpisah dengan Ramadhan. Sedih dan selalu merindukan hadirnya bulan penuh berkah itu dipersiapkan Allah SWT secara khusus dan berulang setiap tahunnya bagi kaum mukmin agar mereka menjadi kaum bertaqwa. Ya Rabb…moga saja tahun depan qt semua masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan lagi…biar bisa reunian sama temen2 lagi…biar bisa makan ketupat…opor…sate…kue nastar lagi….biar bisa belajar ngerem makan berlebihan dan perut gak buncit macem sekarang huffttt…biar bisa dapet THR dari kantor lagi …biar bisa …biar bisa …biar bisa……amien :)

Bicara tentang kesalehan sosial, sikap memaafkan orang lain dari kesalahannya dapat disebut sebagai jalan dan pintu menuju hubungan antar individu yang harmonis dan baik. Mindset diri untuk memaafkan orang lain, akan membimbing kita untuk berperilaku santun, lembut, penuh penghargaan, bahkan terhadap orang yang pernah berbuat kesalahan atau aniaya terhadap dirinya sekalipun. Aku sadar bahwa setiap manusia adalah makhluk lemah penuh salah dan khilaf, karena itu kita perlu memberikan maaf sebagaimana Tuhan telah berlaku sebagai Ghafur Rahim (Maha Pengampun dan Penyayang) terhadap kesalahan hamba-hambaNya.

Bukan berlagak sok tahu … sekedar melempar pemikiran bahwa menurutku hidup tanpa permaafan hanya melanggengkan derita psikis yang berawal dari sikap permusuhan dan keinginan mengalahkan. Biasanya sikap dan keinginan ini tanpa disadari berlatar belakang amarah, suatu emosi yang menghabiskan energi mental dan melanggengkan stresss kata “Oma Irama”. Tanpa memaafkan, seseorang akan terpenjara dalam keinginan berbalas dendam. Yang menginginkan si bersalah menderita atas nama keadilan instinctual (buka kamus : mode on) hehehe…. So akibatnya, ia terikat rantai derita, berbalut kekerasan yang tiada putusnya. Makanya rantai derita itu mesti diputus oleh sikap memaafkan.

Perlu pula digarisbawahi bahwa dalam memaafkan tidaklah harus mengesampingkan hak-hak kita, baik sebagai pribadi maupun sebagai unit sosial. Memaafkan bukan mengabaikan rasa keadilan begitu saja. Dalam memaafkan, kita tetap dapat menuntut hak yang menjadi bagian kita dan tidak membebaskan si bersalah dari tanggung jawabnya.

Upaya untuk memaafkan adalah satu langkah dalam bersilaturrahmi, tetapi perlu dilanjutkan dengan upaya-upaya aktif. Upaya menjalin hubungan kekerabatan dan persaudaraan (silaturrahim) harus dilakukan untuk menjemput rahmat Allah dan berkah kehidupan, dan menghindarkan murkaNya. Janganlah kita sampati disebut qati’ tetapi mudah-mudahan menjadi wasil (penyambung). Makanya aku cukup bersyukur acara reuniku kemarin bisa terlaksana meski sederhana…karena silaturahmi itu sudah kukerjakan…karena maaf juga tlah kuucapkan…so tinggal upaya2 aktif lainnya…(ditunggu!!! : Malaikat disebelahku bicara)

Dari sini aku mulai tersadar bahwa memaafkan adalah proses yang panjang dan tidak mudah. Tetapi kita harus tetap melakukan demi terjaganya hubungan silaturrahim. Memaafkan adalah sarana ”pembebasan” diri. Kalian semua mau kan? Wallahu a’lam. :)

Sadarku dari renungan Ramadhan, maaf dan silaturahmi…karna tanpa terasa kopi darurat yang aku buat sudah mulai terasa dingin karena kebanyakan ngelamun…merenung..whatever itu!!! Tapi namanya saja darurat jadi tetep saja aku sruput…paitttt :(


Coretan kecil : 1 minggu setelah lebaran 2011
IwanS

Arti Sebuah Ketulusan

Setelah seharian bekerja menemui beragam orang terkait dengan usaha yang coba kita bangun…pernahkah kita berpikir pada saat bangun kembali di pagi harinya, dimana hari sebelumnya sudah cukup padat dengan aktivitas yang sangat melelahkan, karena kita berusaha membahagiakan orang-orang disekitar kita yang akhirnya muncul pertanyaan-pertanyaan dikepala kita yang sangat mengganggu tapi gak berani kita tanyakan pada orang yang bersangkutan….hufttt !!!

Karna mungkin orang itu adalah orang terdekat kita…
Karna mungkin orang yang buat pertanyaan ini justru orang yang mungkin kita lihat akan marah… karena kita takut!! ya…kita takut kehilangan perhatiannya!!
Sehingga jauh dalam lubuk hati ini…bukannya bertanya, kita cuman bisa berharap…

Pinginnn sekali saja gantian ditanya, “Gimana kabarmu…!! …Toh setiap hari setiap menit aku juga akan tanyain itu, memastikan kalo semua memang baik-baik saja.

Pinginnn sekali saja ditanya, “Kamu pingin apa…!! …mungkin sekali dua kali dalam setahun itu cukup, toh sisa hari lainnya aku akan memastikan kamu dapat apa yang kamu inginkan…

Pinginnn sekali saja dipeluk pas kelihatan aku down karena satu hal, bukan malah dijejali pertanyaan kenapa aku sedih…kenapa…kenapa…kenapa…

Pinginnn sekali saja denger kata sayang diucapin, tanpa harus diminta, karena itu paling bisa menenangkan…

Pinginnn sekali saja aku mendapatkan hadiah atau kejutan…yang buat aku berhenti bertanya, apa sih fungsi aku disini? Dan kadang, aku berharap ada yang melakukan itu, sekalipun itu bohong. Karena aku akan tetap melakukan hal itu ke orang yang aku sayangi tanpa harus dia minta setiap hari…

Karena aku akan tetap kasih pelukanku saat aku tahu orang butuh tanpa diminta… Karena sekalipun pikiranku hancur, kamu akan tetap menjadi orang yang penting untukku…Karena aku tetap akan mengeluarkan pujian untuk mereka saat aku tahu mereka akan jatuh, untuk menyemangatinya …

Aku yakin dalam hati setiap manusia apapun kelaminnya sebenarnya mereka memiliki pengharapan yang sama…namun semua itu terhalang oleh gengsi, style dan prinsip masa bodoh lainnya…

Kebanyakan orang mengatakan bahwa cinta itu adalah “memberi dan menerima”…!!! Namun…buatku cinta itu adalah “memberi dan memberi”
Sekali lagi buatku hal yang paling aku takutkan seumur hidupku cuma menjadi orang yang menyesal…menyesal karena tidak mengatakan apa yang seharusnya aku katakan… menyesal karena tidak sempat berbagi…disaat semua sudah terlambat!!!

Bagaimana jika kita hanya punya hari ini…sedang esok belum tentu ada !!!??? Sedikit waktu ini gunakan untuk selalu berbagi tanpa berharap apa-apa lagi…

Andaikan semua orang bisa berpikir dan melakukan ini, alangkah indah nya dunia …. Karna kita semua akan hidup dalam damai …


Catatan kecil : 31 September 2011
IwanS